PROPOSAL
MAHASISWA WIRAUSAHA BINA DESA
(MAUBISA)
Universitas Kristen Immanuel
Yogyakarta
“Usaha Peternakan Ayam
Kampung Super Berbasis Bio Teknologi”
Ternak ayam kampung super merupakan salah satu jenis
pengembangan ternak ayam
kampung
dimana proses pengembangannya
hampir sama dengan jenis ayam ternak pedaging tetapi yang membedakan dari
peternakan ayam kampung super ini adalah kami menggunakan bibit ayam kampung
yang telah melalui hasil persilangan antara ayam kampung asli dengan ayam plung
dari Jawa Barat. Ayam kampung
super ini mempunyai perawakan yang lebih besar dibandingkan dengan ayam kampung
biasa.
Selain itu, ayam kampung yang kami ternakkan ini memiliki
keunggulan dimana kotoran ayam yang dihasilkan ayam tersebut tidak berbau, karena kami menggunakan probiotik yang mampu menyerap protein sebanyak 100%.
Salah satu penyebab kotoran ayam menjadi bau adalah tidak terserapnya protein
secara penuh, sehingga sisa-sisa protein yang tidak terserap oleh tubuh si ayam
ikut keluar bersama kotoran. Dengan perawatan yang intensif masa panen ayam kampung
super ini cukup singkat yaitu sekitar 50-60 hari.
Kami juga bekerja sama dengan Ir. Gembong Danudiningrat selaku
pemilik CV. Pendawa Kencana Multi Farm. CV. Pendawa Kencana Multi Farm ini berperan
sebagai pemasok
dari bibit anakan ayam kampung super yang akan kami kembangkan serta sebagai
pendamping dari proyek ini. Diharapkan
dengan pendampingan secara intensif oleh Ir. Budi (staf Ir. Gembong Danudiningrat)
diharapkan proyek ini mampu berjalan dengan lancar.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Di era
globalisasi sekarang ini Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai dampak yang
sangat penting bagi perekonomian suatu Negara. Krisis global yang terjadi pada
tahun 2006 lalu, Mudradjad Kuncoro dalam Harian Bisnis Indonesia pada
tanggal 21 Oktober 2008 mengemukakan bahwa UKM terbukti tahan terhadap krisis
dan mampu survive karena, pertama, tidak memiliki utang luar negeri. Kedua,
tidak banyak utang ke perbankan karena mereka dianggap unbankable. Ketiga,
menggunakan input lokal. Keempat, berorientasi ekspor. Selama 1997-2006, jumlah
perusahaan berskala UKM mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha di Indonesia.
Sumbangan UKM terhadap produk domestik bruto mencapai 54%-57%.
Melihat
fenomena yang ada, kami berinisiatif untuk mengembangkan Usaha Kecil Menengah
(UKM) dengan cara mengembangkan ternak ayam kampung super.
Dahulu, ayam kampung dikenal sebagai
unggas yang teknik pemeliharaannya ala kadarnya. Masyarakat, terutama di
pedesaan biasa memelihara ayam kampung di pekarangan atau halaman belakang
rumah. Jumlahnya biasanya hanya beberapa ekor. Maksimal, puluhan ekor dengan
pola pemeliharaan (perkandangan dan pemberian pakan) seadanya.
Kondisi tersebut pada saat ini sudah
berubah, seiring dengan kebutuhan konsumen yang semakin hari semakin
bervariasi. Saat ini, sudah mulai bermunculan peternak ayam kampung yang
membudidayakan unggas lokal ini secara intensif. Ayam dikandangkan dengan
kandang yang memadai. Pakan yang diberikan juga disesuaikan dengan kebutuhan
nutrisi ayam kampung dan pemberiannya dilakukan secara teratur.
Keunggulan lain beternak ayam kampung
super adalah lebih tahan terhadap stres maupun serangan penyakit sehingga
obat-obatan yang digunakan selama pemeliharaan lebih sedikit. Hingga saat ini produksi ayam kampung super
di berbagai daerah belum mampu memenuhi permintaan pasar.
Ini merupakan peluang besar
yang bisa dimanfaatkan untuk memulai usaha budi daya ayam kampung super,
terutama menggunakan sistem intensif. Dengan mengamati
peluang yang ada tersebut, kami berinisiatif untuk mengembangkan peternakan
ayam kampung super, serta diharapkan melalui peternakan ini mampu memenuhi
kebutuhan konsumen yang ada dipasaran.
B.
Tujuan
Program
Adapun berbagai tujuan dari program kami antara
lain:
1. Melatih
mahasiswa dalam berwira usaha dengan jalan bermitra usaha dengan masyarakat
desa binaan.
2. Memberikan
lapangan pekerjaan bagi masyarakat (desa binaan).
3. Menjadikan
desa binaan sebagai pusat dari program ayam kampung super.
4. Memberikan
pendapatan tambahan bagi masyarakat (desa binaan).
5. Mendorong
masyarakat untuk berwirausaha.
C.
Sasaran
Program
Adapun
sasaran program kami antara lain:
1. Adanya
partisipasi dari masyarakat dalam melaksanakan pengembangan ayam kampung super.
2. Masyarakat
mendapatkan pengalaman berwirausaha melalui pengembangan ayam kampung super.
3. Pendapatan
masyarakat menjadi meningkat.
4. Profit motive bagi pengelola ayam kampung super.
5. Menjadi
pemasok bahan baku untuk restoran, rumah makan, maupun masyarakat sekitar khususnya, dan daerah-daerah
lain pada umumnya.
BAB
II
METODE
DAN MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN
A.
Metode
Salah
satu metode yang akan kami lakukan untuk proyek ini adalah dengan melibatkan
masyarakat desa binaan, dimana masyarakat menyediakan kandang untuk proses
pengembangan bibit anakan ayam kampung super (DOC). Mahasiswa juga dilibatkan
dalam proses pengembangan proyek ini, dimana sebagai pelopor pembangun bangsa
harus mampu menumbuhkan dan menciptakan lapangan kerja. Mahasiswa berperan
mengontrol jalannya usaha yang berhubungan dengan pemberian pakan secara rutin
oleh warga dan membantu pemasaran terhadap produk-produk yang siap untuk
dipasarkan.
Peran
pemerintah tingkat desa juga turut mengambil bagian dalam proyek pengembangan
ini, dimana pemerintahan tingkat desa berperan mensosialisasikan program
pengembangan anakan ayam kampung super
ini kepada masyarakat, sehingga masyarakat menjadi tahu akan keberadaan
program pengembangan ayam kampung super ini.
Peran
pemerintah pusat dalam memberikan dana melalui lembaga pendididkan kopertis
wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta
sangatlah berpengaruh besar pada proyek ini. Sehingga, diharapkan
melalui dana yang diberikan pemerintah ini mampu menggerakkan perekonomian
Indonesia, serta mampu menumbuh kembangkan jiwa berwirausaha dikalangan
masyarakat.
B.
Mekanisme
Pelaksanaan Kegiatan
Untuk mencapai kelancaran usaha ini, terlebih dahulu kami akan melakukan rencana pelaksanaan
proyek, dimana mekanisme kegiatan pengembangan peternakan ayam kampung
super ini antara lain:
1. Mempersiapkan
kandang.
Tahap mempersiapkan kandang merupakan
tahap awal dimana pada tahapan ini kandang akan di persiapkan oleh masyarakat
setempat.
2. Sanitasi.
Pada tahap
sanitasi ini mempunyai tujuan untuk membersihkan dan mematikan
virus yang terdapat di kandang.
3. Persiapan indukan ayam (1-3 minggu)
4. Pembelian
bibit anakan ayam kampung super (DOC).
Tahap ini merupakan tahapan kedua dari
pengembangan anakan ayam kampung super, dimana pada tahap ini kami akan membeli
anakan ayam umur 1 hari sebanyak 1000 ekor.
5. Vaksinasi.
(5 hari pertama antibiotik)
Pemberian vaksinasi pada anakan ayam
kampung super ini adalah untuk menjaga daya tahan tubuh ayam dari masalah
penyakit. Sehingga dengan pendampingan secara intensif, mampu terhindar dari
segala jenis penyakit. Vaksin ini diberikan setiap anak ayam berumur 1 hari, diulangi
kembali pada 7 hari, 21 hari, 28 hari, dan 42 hari.
6. Pemberian
obat cacing.
7. Probiotik.
Fungsi dari pemberian probiotik ini
sendiri dimaksudkan untuk menyerap protein di dalam tubuh ayam. Salah satu
penyebab kotoran ayam menjadi berbau tidak sedap adalah tidak terserapnya
seluruh protein didalam tubuh ayam, dimana sisa-sisa protein yang tidak diserap
oleh si ayam ini terbuang secara percuma. Dengan pemberian probiotik kepada
anakan ayam secara teratur diharapkan mampu menyerap protein secara maksimal
serta menjadikan pertumbuhan ayam kampung super menjadi lebuih cepat besar jika
dibandingkan dengan ayam yang tidak mampu menyerap protein secara maksimal. Pemberian probiotik ini dilakukan selama proses
pemeliharaan yaitu dari umur 6 hari sampai waktu panen.
8. Pemberian
pakan dan air minum ayam setiap 2 kali
sehari.
9. Perawatan
kandang secara berkala.
Perawatan kandang secara berkala ini
dimaksudkan untuk menjaga kebersihan kandang agar ayam terserang penyakit.
10. Pemisahan ayam kekandang lain disesuaikan dengan
umur.
Kepadatan awal kandang pemeliharaan DOC 100
ekor/m2. Sekitar tiga hari kemudian, kepadatan diturunkan menjadi 75 ekor/m2.
Pada minggu pertama diturunkan lagi menjadi 50 ekor/m2. Sekitar 7 hari kemudian
atau pada minggu kedua kepadatan kandang diturunkan lagi menjadi 25 ekor/m2.
Pada minggu ketiga, kepadatan kandang diturunkan kembali menjadi 15 ekor/m2.
Pada minggu keempat hingga panen, kepadatannya menjadi 10 ekor/m2.
Gambar 2.1
Pengelompokan anakan ayam umur 2 minggu
11. Panen (50-60 hari).
Panen
merupakan tahapan terakhir dari proses pengembangan ini dimana ayam dapat di
panen pada saat ayam sudah ber umur 50-60 hari.
Gambar 2.2 Ayam
kampung super siap panen (55-60 hari)
BAB III
BAB III
USULAN PROGRAM
A. Waktu
dan Tempat (desa) Kegiatan
1. Waktu :
Juni-Agustus 2012.
2. Tempat (desa) : Ds Kalitirto. Kelurahan Berbah.
B. Rencana Pengembangan Usaha
Usaha ini akan dikembangkan bersama masyarakat
dengan menggunakan lahan dan kandang
yang telah disediakan oleh masyarakat desa binaan, sehingga mereka juga
akan memiliki rasa tanggung jawab memiliki usaha tersebut. Untuk ayam kampung
super ini kami akan memberikan bibit anakan ayam sejumlah 1000 ekor untuk
dipelihara oleh sekitar 5-10 orang anggota masyarakat. Usaha ini akan
dikembangkan dengan cara memelihara ayam dari umur 1 hari sampai pada saat
panen yaitu sekitar umur 50-60 hari. Dengan pendampingan secara intensif diharapkan mampu memngembangkan usaha
di Desa Kalitirto, Kelurahan Berbah.
C. Pendekatan
dan Persetujuan yang dilakukan pada desa binaan.
Kami akan bekerja sama dengan kelompok peternakan di
desa Kalitirto, Kelurahan Berbah, dengan
cara memberikan sosialisasi kepada warga setempat mengenai proses pengembangan
anakan ayam kampong super ini. Dan dengan berbagai proses yang ada kami
mendapat persetujuan dari kepala desa Kalitirto, Kelurahan Berbah. (lihat
lampiran).
BAB
IV
INDIKATOR
KEBERHASILAN
(LUARAN/OUTPUT)
Sesuai dengan sasaran yang telah kami tetapkan sebelumnya, maka
usaha ini dapat dikatakan berhasil dengan indikator :
1.
Usaha
peternakan ini bisa menghasilkan laba dan rentabilitas usaha yang cukup tinggi.
2. Para
mahasiswa yang melaksanakan program usaha ini memperoleh pengetahuan yang
praktis dan pengalaman usaha bidang agribisnis.
3. Masyarakat
ikut berpartisipasi dalam pengembangan ternak ayam kampung super.
4. Masyarakat
ikut berpartisipasi dalam pengkonsumsian hasil ternak ayam kampung super.
5. Masyarakat
mendapatkan pengalaman berwirausaha melalui pengembangan ayam kampung super.
6. Peningkatan
pendapatan masyarakat desa binaan.
7. Tercapainya
masyarakat sebagai pemasok bahan baku untuk restoran maupun rumah makan.
BAB
V
RINCIAN
ANGGARAN
Untuk mengembangkan usaha ini, kami
juga memerlukan sejumlah dana yang cukup besar untuk mendukung berjalannya operasional
usaha ini. Jumlah dana yang kami usulkan untuk ini sendiri adalah Rp 23.557.000,-. Adapun usulan rincian dana untuk
kegiatan bina desa ini antara lain:
No.
|
Keterangan
|
Harga
|
1
|
Bibit DOC (1500 ekor)
|
Rp 6,375,000.00
|
2
|
Pakan (BR1) @2,25 kg x 1500 ekor x Rp 5000/kg
|
Rp 16,875,000.00
|
3
|
Vaksin (NDB1, ND lasota, Gumboro)
|
Rp 89,000.00
|
4
|
Disinfektan
|
Rp 10,000.00
|
5
|
Antibiotik
|
Rp 48,000.00
|
6
|
Probiotik
|
Rp 60,000.00
|
7
|
Grajen (serbuk kayu)
|
Rp 100,000.00
|
Total biaya
|
Rp 23,557,000.00
|
top markotop
BalasHapus